202:MITA-HARTA PALING BERHARGA

1609 Kata

Beberapa bulan kemudian. “Ngga ada!” Meski suara omelannya belum sampai melengking, namun jelas Farah kesal. “I can’t find it!" Pagi hari di rumah kami selalu terasa seperti sebuah orkestra kecil. Orkestra yang kadang-kadang penuh harmoni, namun lebih sering terisi dengan nada-nada yang fals, tawa, dan kehebohan. Konduktornya? Tentu saja Farah. Meskipun putri kami itu baru berusia tiga tahun – yang mana itu adalah minggu lalu - suara kecilnya yang lantang selalu memenuhi ruang, meminta kami untuk melakukan sesuatu atau hanya sekedar memanggil namaku dan Tristan dengan pengulangan nyaris setiap menit. “Dad! Mama! Where is my horse?” kini suaranya mulai melengking dengan bumbu frustasi. Farah di ruang tamu, namun ocehannya menggema sampai ke dapur di mana aku dan Tristan sedang sibuk memb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN