“Mita? Mau ke mana?” tanya Eyang begitu aku melambaikan tangan pada beliau yang akan menuju banquet hall. Tak hanya Eyang, Saga pun mengerutkan keningnya. “Mau ke sekretariat, Eyang,” balasku. “Ngapain?” tanya Saga. “Mas mau tau aja ih.” Seperti biasa, ia pasti menggaruk kepalanya saat kikuk. Aku melambaikan tangan lagi, lalu melangkah ke arah berlawanan di mana lift berada. Satu lantai saja menuju ruangan CEO, di sana jualah tim sekretariat berada. Saat aku mengulurkan tangan untuk menekan tombol naik, seseorang mendahului. “Hai, Ibu CFO.” “Kok ngga makan lo?” “Iyalah, masa gue makan diri sendiri?” Aku mencebik, Ares malah terkekeh. “Disuruh Saga ngawal lo. Auto overthinking dia lo mau ngapain ke atas?” “Oh, mau ngegibahin Mas Saga dong!” tanggapku. “Mit, batas antara gibah d