“Ibu?” Haya yang baru saja selesai meletakkan Hanan di tempat tidurnya menoleh singkat ke Lia. Ia lalu melangkah ke water dispenser, mengisi ulang air di teko kaca agar lebih mudah mengambilkan untuk Lia. Selepas subuh setelah melahirkan di malam harinya. Deni dan Wisnu belum kembali dari masjid, mereka menumpang di unit Zhen yang ada di salah satu lantai rumah sakit. Sementara Heidi, tertidur lelap di sofa bed. “Kenapa? Kamu mau s**u, Nak?” balas Haya. “Mau, Bu.” Lia tak langsung menjawab pertanyaan pertama Haya, menunggu hingga Haya selesai membuatkannya s**u hangat lebih dulu. “Ada apa?” tanya Hanya kemudian. Ia menyodorkan sedotan dari mug hangat itu ke mulut Lia. “Habiskan dulu biar badanmu enak.” Menurut, lagipula minuman itu pas suhunya. Lia menyesap, tak terburu-buru, hingg