Akad nikah itu berlangsung haru dan bahagia, meski tanpa wedding kiss di depan halayak. Haya bahkan menunduk malu saat Wisnu mengecup keningnya. Maklum saja, entah sudah berapa tahun mereka tak menyentuh dan disentuh lawan jenis. Acara akad memang hanya dihadiri keluarga. Namun, di tengah hari, beberapa kawan setanah air datang untuk memenuhi undangan makan siang sembari mendoakan kedua mempelai dan beramah-tamah. Tamu terakhir baru beranjak pulang menjelang pukul lima petang. Matahari masih cukup tinggi kala itu. Wisnu meminta semua anak-anaknya untuk beristirahat lebih dulu sebelum berkumpul lagi saat makan malam nanti. “Daddy ngapain?” tanya Ditya saat Wisnu justru turut berbaring di sisinya. Aula di sisi patio itu kini bergelimpangan para pria, sementara para wanitanya sudah beranj