76: TEMAN BICARA

1708 Kata

“Ada apa Kak?” tanya Lia setelah mereka kembali ke kamar untuk beristirahat. Tentu saja Deni tak enak hati jika harus mengundurkan diri lebih dulu padahal pemilik rumah dan anak-anaknya masih mengajak mereka berbincang. Deni menyusul Lia yang sudah merebahkan diri, berbaring miring mengadap sang istri. “Tadi Bang Ian nelpon.” “Oh, oke. Terus?” “Badrun – adiknya si Burhan – udah ketemu.” “Terus?” Deni menyisipkan lengan kanannya di bawah leher Lia, merapatkan diri, sementara satu tangannya memijit-mijit pungung istrinya. “Kak?” “Dia ngakuin kesalahannya. Bilang kalau dia begitu karena kesal berhubung Burhan harus masuk penjara cuma gara-gara masalah sepele.” “Sepele?” sengit Lia, nyaris memekik. “Kata Bang Ian dia dimarahin polisi gara-gara ngeremenin begitu. Dikasih tau kalau Burh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN