Setelah enam belas jam perjalanan akhirnya Deni sekeluarga beserta Haya, Wisnu dan seorang dokter yang mengawasi kondisi Heidi, tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lia baru saja kembali dari toilet saat mendapati suaminya tengah bicara dengan seseorang di sambungan telpon. Mereka tak bergerak, meski semua bawaan di bagasi sudah diterima. “Kenapa, Kak?” tanya Lia begitu Deni kembali bergabung dengan mereka. “Tadi chat ngabarin Papa kalau kita sudah sampai. Papa langsung nelpon. Habis itu telpon Bang Irgi yang masuk,” jelas Deni. “Abang, Kak April dan dokter Ayas sudah nunggu kita di gerbang kedatangan.” “Kak Deni ngga mau ke toilet dulu?” “Oh iya, mau. Yang lain sudah ya?” “Sudah.” “Biasa Papa kalau ditelpon jadi ngajak ngobrol,” ujar Deni lagi. “Tunggu sebentar ya?”