81:PUTRI-PERTAMA

1167 Kata

Deni langsung gegas melangkah ke NICU. Sebenarnya, ia ingin menemui Lia lebih dulu. Tapi, Haya bilang, yang ada Lia akan merajuk jika ia menanyakan bayinya dan Deni bilang belum dilihat. Tiba di NICU, Dzaki dan Agatha tengah berdiri di depan jendela kaca, memerhatikan cucu mereka yang kini nampak tenang di dalam inkubator. “Mom, Pa?” tegur Deni. “Hey, boy. Bagaimana Lia kami?” tanya Agatha. Sungguh, setiap kali Agatha menanyakan sang istri dengan sebutan ‘Lia kami’ hati Deni rasanya begitu haru. “Apa operasinya sudah selesai?” “Sudah Mom. Baru saja. Lia sedang disiapkan untuk dipindah ke ruang pemulihan.” “Keadaannya?” “Stabil, Mom.” “Syukurlah. Itu putrimu, boy. Lihatlah, cantik sekali,” ujar Agatha kemudian. Sumringah bahagia. “Kurasa ia mirip denganmu Mom,” ujar Deni yang membua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN