82:MENJADI-IBU

1504 Kata

Lia sudah dipindahkan ke kamar rawat inap. Haya sudah membantu sang putri merangsang produksi ASI dengan pijat p******a. Dan Deni, tentu saja sudah mandi. “Aku ke NICU ya, Sayang?” pamit Deni pada Lia. Lia memberengut, merasa kalah start. “ASInya dibawa, Kak. Sedikit banget ya Allah,” keluh Lia kemudian. “Ngga apa-apa, Sayang. Yang pertama keluar kan colostrum. Segitu juga artinya besar banget buat Heidi. Dan itu ngga sedikit, cukup untuk menuhin perutnya My Sunshine.” “Ini banyak, Li. Ibu aja takjub,” ujar Haya. “Pas kamu lahir malah ASI ibu baru bisa diperah hari ketiga.” “Dari enam bulan udah suka keluar kuning-kuning gitu, Bu,” aku Lia. “Berarti memang sudah siap menyusui, Sayang. Don’t worry. InshaaAllah cukup kok segitu untuk awal-awal. Aku bawa ya?” Lia mengangguk. Deni meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN