Ada raut tak bahagia saat Lia mengutarakan harapannya tadi. Namun, berhubung keadaan Dzaki masih dalam kondisi tak sehat, Lia tak mungkin mencecarnya dengan berbagai pertanyaan bukan? Dan selama ia menikmati dessert favoritnya itu, pandangan Dzaki terus saja tertuju ke istri, anak-anak dan menantunya. “Bisakah kalian di sini lebih lama?” tanya Agatha. “Kenapa Ma?” Justru Lia yang lebih dulu memanggil Mama pada Agatha. Bukannya apa-apa, jika kondisi bisa membaik, untuk apa mempertahankan ketegangan? Lia paham luka masa lalu tak mungkin pulih seutuhnya, namun setidaknya tak lagi menjadi sembilu. “Hanya ingin mengganti bajuku. Yang bersih sudah habis. Setelahnya aku akan kembali.” “Beristirahatlah sekalian, Ma. Tidurmu pasti tak lelap selama menjaga Papa.” “Bolehkan?” “Boleh, Ma.” Bebe