Pada akhirnya Garran memutuskan untuk tinggal di rumah sakit bersama Gianni dan Mbak Tanti. Awalnya Ibu menyuruh keduanya pulang saja karena kondisinya yang secara perlahan berangsur-angsur membaik, juga karena di kamar tempatnya di rawat terlalu penuh oleh keluarga yang ingin menemani termasuk Ayah. “Aku mau keluar dulu, beli makanan. Om mau ikut?” Di rumah sakit pun, Garran masih mengerjakan beberapa pekerjaan dengan membawa laptop. Sambil menunggu Ibu, ia pun menyelesaikan pekerjaan yang sebagian sudah dibagi bersama Gilang. “Nitip aja, belikan aku nasi goreng.” Jam makan siang terlewat sejak beberapa jam lalu, perutnya mulai perih, pertanda cacing dalam perutnya mulai protes. “Boleh.” Gianni nampak bergegas, mengambil tas kecil miliknya yang ditaruh sembarangan di atas sofa.

