bab 45. sunset

737 Kata

“Gue sengaja pilihin tempat yang paling terisolir untuk kalian berdua.” Ramdan menarik Garran menjauh dari restoran, takut situasi memanas karena ulah Gilang yang secara sengaja melibatkan Rinjani di acara pernikahan. Garran menepis tangan Ramdan di pundaknya, menatap kesal ke arahnya. “Gue nggak tahu, Gar. Sumpah!!” Ramdan mengacungkan tangannya, memasang wajah serius yang kentara. “Kalau gue tahu, nggak mungkin membiarkan tuh anak bawa si Rinjani. Gue dan Anggi nggak tahu!” Ramdan membela dirinya. “Gue amat sangat ingin menyatukan kalian berdua, mematahkan pandangan lo sama Gianni yang masih aja anggap dia anak kecil. Gue berniat membuat suasana romantis untuk kalian.” Kekhawatiran Garran semakin bertambah, bukan hanya takut kebablasan tapi juga takut Rinjani mengacaukan segala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN