Bab 34. Risih

882 Kata

Berniat meninggalkan Gianni bersama Andre berdua saja, supaya dua sejoli yang saling naksir itu bisa leluasa ngobrol. Namun kedua kakinya terasa berat meninggalkan kamar tersebut, alih-alih pergi, Garran justru menyibukkan diri dengan membuka laptop, fokus pada data-data. Garran enggan terlihat gabut, berkeliaran di sekitar rumah sakit hanya karena mengakomodir kebutuhan mereka akan privasi. Kedua matanya tertuju pada layar laptop, tapi telinganya menolak ikut konsentrasi. Indra pendengarannya lebih tertarik pada percakapan mereka yang saat ini ada di tempat tidur Gianni. “Mobil kamu udah selesai aku benerin, mau aku bawa ke rumah atau kamu jemput di bengkel? Malam itu harusnya aku antar kamu pulang dulu, tapi tiba-tiba panitia menahanku dan kamu harus pulang sendiri naik ojek dan huj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN