“Ayah, aku mau buah.” Salah satu rengekan Gianni saat meminta sesuatu pada Ayahnya, Tanto. Walaupun Garran ada di kamar rawat bersamanya, tapi Gianni lebih sering meminta apapun pada Ayahnya. Sebagai orang tua tentu saja Tanto menyadari kejanggalan yang terjadi, sesekali ia memperhatikan gelagat Gianni maupun Garran secara bergantian. “Sebentar,” Tanto yang tidak pernah meninggalkan Gianni selama dirawat sejak dua hari lalu, memastikan sendiri keadaan putri semata wayangnya dan benar-benar meliburkan diri dari kegiatannya. Garran tidak seperti itu, ia masih kerap membawa pekerjaan dan mengerjakannya di sela menunggu Gianni. “Ayah mau pulang dulu, karena ada suamimu disini.” ucap tanto, sambil membawa satu piring buah potong. “Jangan,, aku mau sama Ayah aja.” seperti dugaannya, G

