Jessi menatap kesal pada dekorasi di rumahnya. Tenda sudah berdiri di belakang rumahnya, dengan dihiasi berbagai macam bunga, dan Jessi yakin, kalau di situ juga ada bunga kamboja. Cih, menikah? Menikah dengan dosennya sendiri. Tidak pernah terpikirkan oleh Jessi selama ini, apalagi menikah dengan dosen paling menyebalkan dan membuat dirinya sering mengerutu. "Sayang, bagaimana dekornya cantik, 'kan?" Jessi membalikkan badannya, menatap sang ibu yang tampak antusias dengan pernikahannya dengan Darren. Padahal Jessi masih sangat muda. Malahan terlalu muda untuk Darren yang sudah tua dan perjaka tua. Apakah Darren masih sanggup bergoyang manja di atas ranjang? Ih... membayangkannya saja sudah membuat Jessi bergidik ngeri. "B aja." Jessi menjawab ketus, ia tidak setuju dengan pernikahan y