24

1177 Kata

Setelah meeting berakhir, Maven menyandarkan punggungnya di kursi dan tersenyum santai. "Sebelum kembali bekerja, bagaimana kalau kita makan siang bersama? Aku ingin mencoba makanan khas Surabaya. Diajeng, Mita, kalian pasti tahu tempat yang enak, kan?" Diajeng dan Mita langsung saling berpandangan, lalu mengangguk antusias. "Tentu saja! Kita ke restoran sebelah kantor saja. Menunya lengkap, dan rasanya otentik," ujar Mita bersemangat. "Setuju," tambah Diajeng, senyumnya sedikit lebih lepas dibanding sebelumnya. Bhaskara yang duduk di sisi lain meja hanya diam, rahangnya mengeras. Sejujurnya, ia tidak tertarik dengan ide ini. Tapi melihat Diajeng dan Mita yang sudah begitu semangat, ditambah Maven yang dengan percaya dirinya menunggu jawaban, Bhaskara akhirnya mengangguk malas. "Baikla

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN