BAB 12 TUAN SERKAN**

1014 Kata
Semua putra Tuan Serkan sedang berkumpul dalam acara makan malam untuk ulangtahun ibunya. Tentu tuan Serkan merasa bahagia bisa melihat kejadian langka itu di hari tuanya, saat akhirnya semua putranya bisa berkumpul bersama seperti ini. Bahkan putra tertuanya yang selama ini paling jarang hadir sekarang juga terlihat selalu ada bersama mereka. Sejak menikah bang Harris memang menjadi lebih dekat dengan keluarganya, karena itu besar harapan tuan Serkan agar putra keduanya juga akan segera menyusul kebahagian putra tertuanya itu. Mereka sengaja mengadakan makan malam sederhana di rumah untuk menghargai momen langka berkumpulnya seluruh keluarga mereka yang sangat berharga. Tentu tuan Serkan sangat bangga karena di hari tuanya ini dia sudah memiliki keempat putra yang sangat membanggakan. Rasanya sudah tidak ada lagi yang yang perlu ia cemaskan. Putra tertuanya sudah bisa menggantikan semua tanggung jawabnya dan memimpin adik-adiknya. Tuan Serkan sadar jika kesehatannya sudah semakin menurun belakangan ini, tapi jika pun akhirnya nanti dia harus pergi, paling tidak dia tahu akan pergi dalam damai. Di sebelah tuan Serkan duduk nyonya Marrisa dan putra tertuanya. Sementara di samping ibunya ada bang Evan Brandon dan kemudian putra termudanya Leon. Alex duduk di sebelah Bang Harris dan ada Mini di sebelahnya. Setelah mereka semua berdoa, tuan Serkan sempat menyampaikan beberapa pesan untuk putra-putranya. Yang intinya dia bangga memiliki mereka semua dan sangat bersyukur dengan hidupnya sekarang karena telah diberi kepercayaan untuk memiliki keluarga yang luar biasa. Kemudian tuan Serkan mengucapkan selamat dan terimakasih kepada istrinya dengan sangat mengharukan, bahkan Alex sampai tidak sadar sudah menitikkan air mata. "Mbak Chacha, " bisik Mini yang duduk di sampingnya ketika mengulurkan tisu untuk Alex yang kemudian balas tersenyum padanya. "Terimakasih, " katanya setengah berbisik karena tidak ingin mengganggu momen mengharukan itu. Siapapun pasti terharu jika melihat kondisi tuan Serkan yang sudah semakin lemah tapi masih ingin berusaha membahagiakan istrinya dan tidak ingin membuatnya cemas atau khawatir. Nyonya Marrisa juga sangat beruntung karena memiliki suami seperti tuan Serkan dan dikelilingi keempat putra yang menyayanginya. Keempat putranya juga bergantian mengucapkan selama untuk sang ibu. Perayaan itu memang sederhana tapi sangat berarti bagi mereka semua. Setelah momen-momen mengharukan itu mereka memulai makan malam bersama dalam obrolan yang lebih ringan, dan beberapa kali candaan untuk putranya Brandon yang telah memberi hadiah sepasang anak kucing untuk ibunya. Tuan Serkan yang ternyata baru mengetahui hal itu juga sampai tidak bisa berhenti tertawa untuk perbuatan putra cerobohnya. Apa lagi saat dia tahu jika kedua anak kucing itu bernama Mini dan Brandon. Sebenarnya tuan Serkan tahu walaupun Brandon terlihat paling acuh dan suka membuat masalah tapi sejatinya dia juga paling loyal pada keluarganya, tidak pernah sekalipun dia melewatkan hari ulang tahun ibunya takpeduli sesibuk apapun dirinya dia pasti akan menyempatkan untuk pulang. Beberapa kali Alex terlihat mengajari Mini untuk menggunakan pisau dan garpunya dengan benar, dan sepertinya hal kecil itu juga tidak luput dari perhatian bang Evan. Alex juga sempat tersenyum padanya ketika mata mereka tidak sengaja saling bertemu. Sepertinya Alex juga cukup bangga karena pelajarannya bisa cepat diterima dengan baik oleh Mini. Mini adalah gadis yang cerdas dan cepat belajar Alex yakin bang Evan juga akan segera menyukai hadis itu sama seperti yang lainya. Mereka semua memang merasa sangat terhibur dengan kehadiran Mini di tengah-tengah mereka, terutama tuan Serkan. Alex bisa mengerti kenapa ayah mertuanya itu bisa begitu menyayangi Rutmini, bahkan ibu mertuanya pun juga tidak bisa menolak untuk ikut menyayanginya seperti putrinya sendiri meskipun dia tahu jika Rutmini adalah putri dari mantan kekasih suaminya. Mungkin saat hubungan suami istri sudah berhasil mencapai level seperti mereka, mereka sudah tidak lagi mempermasalahkan hal-hal sepele seperti itu lagi. Karena pastinya mereka sudah bisa memandang dengan bijak dari tiap-tiap masa lalu pasangannya. Alex juga berdoa semoga kelak dirinya dan bang Haris juga bisa melalui hari tua bersama seperti mereka yang sudah nyaris tanpa pertengkaran lagi dan masih selalu kompak untuk mendukung satu sama lain demi keluarga dan putra-putranya. Ditengah obrolan keluarga yang masih ribut membicarakan Brandon Justru bang Evan memperhatikan Alex dan Mini yang sepertinya kembali bingung untuk mengunakan sendok sup. Brandon yang juga tidak sengaja ikut menyimak kejadian itu langsung tahu jika kakak laki-lakinya bukan sedang memperhatikan Mini tapi justru wanita lain yang lebih menarik baginya. Wanita yang sebenarnya sudah sangat tidak pantas untuk dia perhatikan seperti itu. Entah kenapa sepertinya Brandon selalu bersimpati pada gadis semalang Mini. Tanpa ingin berspekulasi mengenai bang Evan dan kakak iparnya Brandon kemudian meminta ijin untuk meninggalkan meja makan lebih dulu. Walau sebenarnya agak kurang sopan, tapi karena Brandon yang melakukannya sepertinya mereka semua juga sudah tidak ada yang terkejut. Kecuali Mini yang memang masih baru berada di tengah keluarga mereka. Mini masih melihat kepergian Brandon bahkan sampai punggung pemuda itu menghilang di ujung lorong. Bang Evan bisa merasa maklum dengan keterkejutan Mini karena gadis itu memang belum terlalu mengenal kebiasaan masing-masing orang di keluarganya. Setelah makan malam usai dan sebagian keluarga masih berkumpul utuk bercengkrama di ruang keluarga, Mini justru kembali mencari sosok Brandon yang tidak juga kelihatan kembali. Entah kenapa Mini malah mencemaskan Brandon, padahal mungkin saja dia hanya kembali ke kamarnya dan tidur. Bang Harris dan Alex ijin pulang lebih dulu karena putri mereka mulai rewel. Mereka mengajak putrinya yang baru beberapa bulan itu untuk berpamitan pada semua orang, termasuk Mini yang juga sangat menggemari bayi mengemaskan dan pipi merahnya yang montok. Mini juga senang ketika melihat kebahagiaan pasangan muda itu dan sempat berkhayal dirinya juga akan seberuntung mereka. Bang Harris yang tampan dan istrinya yang luar biasa cantik, mereka juga selalu terlihat kompak dan saling menyayangi setiap waktu. Istri bang Harris juga sangat baik pada Mini, beberapa kali dia membawakan pakaian untuknya, bahkan sepatu dan aksesoris pun lengkap dibelinya untuk Mini yang sebenarnya juga tidak pernah cukup percaya diri untuk memakai semua benda pemberian Alex. Alex memang kelihatan sekali sangat menyukai gadis lugu itu dan tentu dia juga ingin Mini membuat bang Evan bahagia. Alex tahu jika adik laki-laki bang Harris itu memang masih anti pati dengan perjodohannya. Tapi Alex yakin dia akan segera bisa menerima Mini, karena gadis itu baik, cantik, dan juga mengemaskan. Siapapun pasti akan segera menyukainya, walau sepertinya memang perlu usaha untuk bisa sedikit-sedikit merubah penampilannya. ******
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN