Bersyukur

904 Kata

Suara tangisan bayi memenuhi salah satu ruangan di apartemen itu. Shella masih bergelut dengan alat mandi. Padahal beberapa menit yang lalu dia baru menidurkan anaknya. "Kak, kak Zahrul." Teriak Shella membahana dari kamar mandi Berharap kak Zahrul mendengar suara tangisan Beryl. Tanpa Shella panggil pun Zahrul sudah sigap. Langkanya sedikit dipercepat. Oekk.. .Oekk.. .Oekk "Hallo son, papa disini." "Kamu kenapa nangis sih, masak anak cowok nangis." Oekk..Oekk.. .Oekk "Husttt, sebentar ya sayang. Mama masih mandi." Zahrul mengangkat tubuh anaknya. Menimang-nimang hingga perlahan kedua mata Shaka kembali tertutup. Sudut bibir Zahrul terangkat, jika diperhatikan. Wajah Shaka memang benar-benar jiplakannya. Sangat tampan "Kak, siniin Shaka--nya. Aku susuin dulu." Shella muncul deng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN