Nazida

763 Kata

Setelah pulang dari lapangan basket Shella lebih banyak diam. Diamnya kali ini membuat Zahrul takut. Apalagi dua wanita tadi berhasil membuat Shella menangis. "Sudah sayang, jangan sedih lagi ya." Shella hanya mengangguk kecil sebagai jawaban. Sebagai suami sudah tentu Zahrul paham soal seluk beluk sikap Shella. Dimulai dari senyumnya, diamnya juga marahya Shella. Semua mudah ditebak olehnya. "Emang aku jelek banget ya, kak. Emang aku nggak pantas ya bersanding sama kak Zahrul?" Nah, benar bukan jika istrinya masih memikirkan perkataan dua wanita tadi. "Siapa bilang, sayang. Kamu cocok kok bersanding sama kak Zahrul. Buktinya takdir mempersatukan kita." "Sini, dengerin kakak ngomong ya. Seburuk apapun orang lain bicara soal kamu, kakak nggak peduli. Kakak suami kamu, kakak paham soal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN