"Kakak pergi!" DUARRR .. . Zahrul mengusap telinganya, suara tembakan itu sangat dekat. Mata Zahrul menatap sekelilingnya, tidak ada orang sama sekali. Tapi beberapa orang mulai berkumpul mencari sumber tembakan. Penglihatan Zahrul tidak sengaja menatap orang berpakaian serba hitam berlari di atap gedung. Seperti penembak bayaran. "Kakak nggak papa, kan?" pertanyaan Shella membuat Zahrul teralih pada istrinya "Shella sakitt.." Isak Shella sembari memegang pinggangnya Mata Zahrul membulat sempurna. Dia melihat Shella tengah berjongkok sembari memegang pinggangnya yang mengeluarkan banyak darah. "SHELLA.." teriak Zahrul kencang Zahrul menatap Shella yang terduduk di aspal. Kumpulan pegawai medis mulai berdatangan. Zahrul mengangkat tubuh Shella. "Shella, saying. Bangun. Maafin kakak