Sudah lewat tengah malam saat aku sengaja meninggalkan mobilku di parkiran hotel dan memilih berjalan tak tentu arah. Semua sudah selesai, perjuanganku untuk mendapatkan kembali hati Sasha benar benar sudah berakhir. Wanita kesayanganku itu sekarang sudah menjadi milik orang lain. Langkahku berhenti di sebuah taman yang sepi. Bodoh! Tentu saja sepi, lagipula siapa orangnya yang akan duduk melamun sendirian di taman saat jam dua dini hari begini. Sejauh mata menerawang yang terlihat hanya remang dan senyap. Aku berharap ini hanya lah mimpi, tapi lagi lagi aku ditampar kenyataan. Andai saja dulu aku tidak melepasnya, apakah kami bertiga sudah hidup bahagia sekarang? Siapa yang pantas disalahkan atas kemalangan hidupku selama ini? Dadaku selalu berdenyut sakit bukan main, setiap kali anakk