"Bun, Cello mau pulang." Pulang lagi, pulang lagi! Aku sudah hampir kehabisan akal untuk membujuk bocah itu. Sudah sejak pagi tadi Cello tidak berhenti merengek minta pulang. Semua bujukkanku tidak mempan menghilangkan raut masam di wajahnya. "Besok, kan tadi Cello sudah dengar sendiri yang dokter bilang." bujukku. "Cello pengen main sama Hero," rengeknya. "Iya, besok." "Cello pengen tidur di kamar Cello sendiri, Bun." "Iya, besok." "Cello pengen main piano." "Kalau Bunda bilang besok ya besok! Kenapa kamu ngeyel terus!" Bukan hanya Cello yang terkejut saat tiba tiba aku menjawab dengan setengah membentak, Bang Abi yang sedang sibuk dengan laptopnya di sofa juga langsung menoleh ke arahku. "Yang ..." Aku menghela nafas kasar saat melihat Cello diam menunduk dan mulai menangis. H