Ekstra Part 1

1709 Kata

Pagi-pagi aku sudah kedatangan tamu jauh dari Jakarta. Dipta tiba-tiba mengabari kalau dia sedang di Jogja karena sudah jadwalnya menjenguk mertua. Ingat Dipta, kan? Aku pernah menyinggung nama ini sebelumnya. Dia adalah kembaran Davka yang juga temanku. Aku kenal dia karena Davka yang mengenalkannya padaku. Mereka kembar, tetapi kepribadian mereka benar-benar bertolak belakang. Davka cenderung serius, sedangkan Dipta justru sebaliknya. “Udah ke rumah Davka, Dip?” tanyaku ketika Dipta sedang melihat-lihat katalog batik. Rencananya, dia akan memesan batikku dalam jumlah yang sangat besar. Dipta bukan orang sembarangan, jadi aku dengan senang hati langsung menangani sendiri permintaannya. “Udah, kemarin.” “Di Jogja berapa hari?” “Empat harian. Besok malam udah pulang. Ini aja kami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN