48. Bincang Keluarga

1712 Kata

“Cantik sekali, Dan.” Sepertinya ini sudah ke-lima kalinya Ibu memuji foto Dila yang baru saja aku tunjukkan pada beliau. Sebelum aku mengajak Dila ke rumah, tentu aku harus lebih dulu memberi tahu Ayah, Ibu, juga Mbak Riza. Akan sangat canggung kalau tahu-tahu aku membawa Dila datang sementara mereka tidak tahu siapa dia. “Tapi bisanya cewek itu cantikan di foto kan, Dan?” sahut Mbak Riza yang membuatku langsung menggeleng. “Kalau kasus Dila itu beda, Mbak. Mau aslinya atau di foto sama-sama cantik. Malah kataku cantikan aslinya. Kulitnya itu putih bersih.” Kali ini aku tidak bermaksud memuji Dila berlebihan. Aku hanya bicara apa adanya. Seperti yang Mbak Riza bilang, memang kebanyakan perempuan lebih cantik di foto ketimbang aslinya, tetapi itu hanya kebanyakan. Tidak semuanya. Te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN