47. Status Baru

1319 Kata

“Jadi harus manggil Mas, nih?” tanya Dila ketika pada akhirnya dia setuju kuajak berpacaran. Mungkin bagi sebagian orang, bahkan Dila sendiri –seperti yang pernah dia bilang sebelumnya— pacaran hanya membuang-buang waktu saja. Di satu sisi itu benar, tetapi di sisi lain, untuk hubungan kami saat ini yang lebih sering gamang dan jalan di tempat, status menjadi begitu penting. Sejujurnya aku ingin status yang lebih dari sekedar ‘pacar’, calon istri misalnya, tetapi sepertinya itu agak terburu-buru karena kami bahkan belum saling mengenalkan satu sama lain ke para orang tua. Ini saja sudah bagus, mengingat sejak awal Dila pernah berbicara tentang prinsipnya yang tidak mau pacaran. Dila pada akhirnya melanggar prinsipnya sendiri demi aku. Katanya, dia tidak punya pilihan lain karena dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN