67. Pertemuan Pertama

1628 Kata

“Jangan bilang ... bocah SMP itu kamu?” Kedua tangan Mas Akhdan kini sudah berpindah jadi menangkup wajahku. Matanya menatapku lekat, seolah sedang memastikan sesuatu. “Dil, beneran kamu?” “Kalau bukan aku, mungkin enggak tiba-tiba aku bahas ini?” aku bertanya balik. “Dil ... serius?” Aku mengangguk. “Iya, itu aku, Mas. Awalnya aku juga udah lupain Mas-mas mahasiswa yang nolongin aku, tapi aku sadar lagi belum lama ini. Lebih tepatnya setelah kita ketemu lagi sebagai Pak Akhdan dan Adila.” “Kamu tahu, aku sempet kepikiran bocah SMP itu satu bulanan lebih. Aku lihat jarinya luka dan jalannya juga agak pincang.” “Iya, ih! Aslinya itu sakit banget, cuma enggak mungkin aku nangis di kondisi kaya gitu. Ada yang nolong aja udah syukur banget.” Kedua ibu jari Mas Akhdan mengusap pipiku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN