Akhirnya pukul sepuluh pagi aku dan Dila baru bisa sarapan. Kami turun jam sembilan lebih, dan masih harus membujuk Ken yang merajuk karena semalam terabaikan. Aku tahu, anakku itu hanya pura-pura merajuk. Lihat saja nanti, dia pasti tidak betah sendiri kalau terus menghindar. Ah iya, tadi begitu aku dan Dila turun, kami langsung digoda Mas Deni dan Mbak Riza habis-habisan. Mbak Vivi dan Mas Hari pun ikut-ikutan. Aku sih biasa saja, Dila yang terlihat sangat malu sampai wajahnya yang putih langsung berubah merah. Aku katakan pada Dila kalau kakak dan kakak iparku itu hanya bercanda saja karena aku yakin mereka pasti tahu tidak ada yang terjadi tadi malam mengingat ada Ken yang memaksa ikut tidur bersama. Dasarnya Dila saja yang sudah kepalang malu, dia jadi terus-terusan mengekor keman