Viola sengaja ke perusahaan ayahnya, dengan tujuan untuk menemui Satria, ada hal yang harus dia bicarakan dengan pria tua itu, dia sudah membulatkan tekad. Marsha tidak boleh bahagia! Tak sulit baginya untuk berkunjung dari lantai satu ke lantai lainnya meski tanpa keperluan, dia bisa saja berkata sedang inspeksi, dia anak tunggal, tentu saja dia akan mewarisi perusahaan ini meskipun saat ini orang yang digadang akan mengelolanya adalah Ivander, meski pria tersebut adalah pria yang susah move on! Namun untuk urusan bisnis dia cukup pandai. Ketika Viola hendak menuju ruang kerja Satria, dia justru berpapasan dengan pria itu yang membawa paper bag berwarna hitam, ukurannya tak terlalu besar, dia sedikit terkejut melihat Viola. “Pagi,” sapa Viola. “Pagi,” balas Satria. “Saya baru akan ke