27. Malam Panas

1717 Kata

Setelah Marsha menyelesaikan makannya, mereka semua pun keluar dari villa itu, berjalan sedikit menuju undakan tanah yang membentuk tangga ke arah dataran rendah, suara aliran sungai mulai terdengar. Penjaga Villa yang mengajak mereka ke tempat itu. Keilana membantu Marsha untuk turun, namun Marsha menolak dan memintanya untuk memegangi tangan Vici saja karena Ershinta tampak kerepotan. Tubuhnya yang agak gemuk membuatnya sedikit sulit berjalan, hingga Marsha pun membantu memegang tangannya. Keduanya sepertinya cukup mudah akrab. Dari tempat mereka berdiri, mereka sudah bisa melihat sungai yang alirannya tak terlalu deras dan banyak bebatuan di sungai itu. Ershinta menatap sungai itu dengan takjub, airnya sangat jernih dan dia langsung bisa merasakan air yang dingin itu akan menyentuh ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN