“Se-selamat?” tanya Marsha yang menoleh ke arah Adeva yang sudah menutup mulutnya. Bingung harus bereaksi. “Ya kamu kan belum menikah, selamat karena belum hamil,” ucapnya melucu. Marsha benar-benar ingin menghajarnya saja! Sumpah. Dia merasa nyawanya seperti tercabut barusan. “Dokter, jangan bercanda!” ringis Marsha. Dokter itu terkekeh. “Tidak ada kantung kehamilan, tidak ada tanda-tanda kamu hamil. Banyak penyebab kamu belum menstruasi, salah satunya karena faktor stress, jadi jangan terlalu stress, makan makanan yang kamu suka,” ucap dokter itu sambil berpindah duduk ke kursi kerjanya. Sementara Marsha turun dari ranjang itu dan duduk lagi di samping Adeva. “Saya akan resepkan obat agar kamu bisa datang bulan, tapi minumlah hanya jika kamu siap. Kalau kamu memang mau menunggu datan