TIGA PULUH DUA

1824 Kata

Kenzo tersadar, dia telah melakukan kesalahan yang fatal. Hari ini mungkin Abel tidak pulang. Kenzo terpekur sendirian di mansion, sebuah rumah yang dulunya adalah tempat bernaung Ryu Aisy. Pedih ketika menyebut namanya dalam hati. Kenzo tersenyum getir. "Ryu ..." Berat dia katakan. Kenzo meringis. "Kamu lagi hukum aku, ya?" Duduk termenung di kursi makan, Kenzo menerawang. "Bukannya nggak bahagia, cuma gak lengkap aja kalo bayang-bayang kamu menderita gak mau pergi dari kepala. Kapan kamu bebasin aku dari rasa bersalah?" Hanya satu penyesalan Kenzo sepanjang dia bernapas. "Kalo aja aku berlaku adil, gimana pun perasaan aku dulu. Kamu gak bakal bikin aku takut ngeliat Abel, kan?" "Kalian terlalu mirip, Abel itu cetakan kamu banget. Gimana aku bisa berlaku sebagai Papa, kalo tiap li

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN