Naik Yacht

1412 Kata

Alehandro yang tak sadarkan diri kini telah diurus oleh staf resort dan dokter. Donzello tidak membuang waktu. Dia segera membawa Zelaza menjauh. "Ayo," gumam Donzello, suaranya tegas namun tetap menenangkan. Tanpa menunggu jawaban, dia memandu Zelaza. Tangannya yang besar menggenggam jari jemari Zelaza yang masih gemetar. Zelaza hanya mengangguk lemah, matanya kosong, masih terpaku pada bayangan Alehandro yang tadi pingsan di tangan Donzello. Rasa malu, marah, sedih, dan kecewa bercampur menjadi satu dalam dadanya. Donzello dengan cepat membawanya menjauh, menyusuri jalan setapak menuju ke pantai. Jalan itu membawa mereka ke area pantai yang berbeda arah. Di kejauhan, suara deburan ombak terdengar lebih keras, dan sinar terang dari api unggun mulai terlihat. Mereka tiba di lokasi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN