Pembalasan Rudolfo Camorra

1256 Kata

Dua hari berlalu. Dua hari di mana Alehandro berusaha menjatuhkan nama Zelaza di depan media. Pria itu menyibukkan diri dengan meeting klien, pesta-pesta, dan masih saja berupaya mati-matian untuk menghubungi Zelaza, yang tetap mengabaikannya. Malam itu, Alehandro meninggalkan sebuah klub eksklusif di Manhattan. Kepalanya sedikit pening oleh wine. Dia memutuskan untuk berjalan kaki sebentar, berharap udara malam yang dingin bisa menjernihkan pikirannya. Dia baru saja membalikkan badan ke arah jalan yang lebih terang menuju apartemennya ketika tiba-tiba, dari sebuah van hitam yang gelap dan tanpa plat nomor, dua pasang tangan yang kuat menyergapnya. Sebuah kain yang berbau aneh ditutupkan ke hidung dan mulutnya. Dan kemudian kegelapan total menyergapnya. * * Beberapa menit kemudia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN