Pagi Yang Lumayan Panas

2001 Kata

Matahari pagi mulai menghilangkan sisa-sisa kabut laut, perlahan warna jingganya memudar menjadi biru cerah. Yacht putih yang mewah itu, masih mengapu dengan lembut di atas ombak kecil. Di dalam kabin kamar, terkubur dalam selimut lembut yang mahal, Zelaza terbangun. Lengan Donzello yang kokoh melingkari pinggangnya, menahannya erat, membuatnya merasa aman dan terlindungi. Napasnya yang halus dan dalam berirama di dekat telinganya, seperti musik paling indah yang pernah didengarnya. Perlahan, dia membalikkan badannya, mencoba untuk tidak membangunkannya, dan menatap wajahnya yang sedang tertidur. Donzello tampak lebih muda, dan selalu tenang. Garis-garis keras di wajahnya kini menghilang. Zelaza tersenyum, jarinya menelusuri lembut kontur rahangnya, mengingat setiap detik yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN