Sebenarnya, tak ada yang salah dengan tanggapan Irene. Bahkan apa yang dikatakan oleh gadis itu, adalah solusi yang paling baik di antara mereka. Pernikahan mereka tak memiliki tujuan, tak ada cinta apalagi saling membutuhkan satu sama lain. Jika nanti mereka bercerai, takkan ada yang tersakiti. Pram menjamin, Irene sama sekali tak berharap apa pun dari pernikahan mereka, Irene tetaplah Irene, yang cuek dan apa adanya. Irene selalu menjadi dirinya sendiri, tak pandai berpura-pura. Apa yang terucap di mulutnya, itulah yang ada di hatinya. Akan tetapi, Pram tak ingin begitu, tawaran Irene tak ingin diterimanya. Dia ingin tetap bertahan menjadi suami Irene, dan menjadikan gadis itu sebagai istri walaupun sebatas status semata. Hatinya puas, saat melihat Niken merasa terganggu dengan pernikah