Dengan terpaksa, Samudera akhirnya harus pergi juga meninggalkan sang istri untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sena sendiri selalu ditemani oleh si kembar atau Mama Dara. Kebetulan si kembar sedang libur dan memiliki proyek di rumah sakit milik keluarganya sendiri. Ayah mertua Sena juga datang beberapa kali, beliau harus bepergian sebagai seorang direktur rumah sakit. “Sekalian Papa mau manggil dokter yang lebih ahli deh biar ingatan kamu balik lagi, Sen. Kamu mau yang dokter kayak gimana yang bikin kamu nyaman? Yang cewek apa cowok?” Sena tertawa mendengar pertanyaan sang ayah mertua. “Kan kata ayah juga nanti berangsur angsur inget lagi, jadi gak perlu bawa dokter baru. lagian Sena gak kenapa napa, sama Om Sam aja udah pelukan.” Ayah mertuanya tertawa dan berbisik pada sang istri, “Om