Cahaya

1114 Kata

Tiara hanya bisa menatap kosong keluar jendela. Bertubi tubi dimulai dari kesalahan oleh dirinya sendiri, kenyataan dirinya hamil dan sekarang kedua orangtuanya bukanlah miliknya. Ketika terdengar suara pintu terbuka, Tiara tidak menoleh sama sekali. Tetap meneteskan air matanya meratapi nasibnya. Padahal, jika saja waktu dapat diputar. Dirinya tidak akan memupuk rasa iri, dirinya akan belajar dengan giat dan menjadi dokter tanpa terpengaruh pada kondisi sang adik. Memikirkan dirinya sendiri demi kebaikan bukannya lebih bagus? Karena sekarang dirinya harus mendapatkan karma, sakit yang dideritanya diyakini Tiara kalau ini berasal dari kejahatannya di masa lalu. Dan Tiara tidak mau berbuat dosa lagi. Dia enggan menggugurkan kandungan dan memilih membiarkan anaknya melihat dunia. Tidak p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN