"Eungghhhh…" Sena memejamkan matanya tatkala sang suami menggagahi. Dia peluk punggung itu dengan erat dan membiarkan Samudera menciumi ceruk lehernya. Menikmati kebersamaan mereka meskipun pikirannya melayang terhadap keluarganya. Samudera seolah tau apa yang dipikirkan oleh sang istri, dia mengalihkan tatapan Sena. "Sayang.. Lihat Mas," Ucapnya dengan suara parau. Tampan dan di penuhi keringat, Sena jadi merasa tertantang untuk menarik tengkuk Samudera dan menciumnya dengan ganas. Mereka melakukannya dua kali sampai akhirnya Samudera menarik sang istri ke dalam dekapannya. "Udah? Gitu aja?" Tanya Sena. "Nanti kamu kecapean." Buru buru membungkus Sena dalam selimut. "Tidur aja." Meskipun tubuh keduanya terbungkus selimut, tetap kulit Sena dan Samudera bertemu di dalam sana. Membuat