"Ezell!" Suara itu membuat Ezell yang hendak melangkah jadi berhenti melangkah, ia memiringkan wajahnya dan melihat ke wanita yang memanggilnya. "Astaga, benar-benar kau." Wanita itu nampak senang bertemu dengan Ezell. "Gyna?" "Ah, melegakan kau masih mengingat teman sekolahmu ini. Hey, sudah sepuluh tahun kita tidak bertemu, astaga, bagaimana bisa kau tetap mempesona seperti ini?" Gyna dengan lugasnya memuji Ezell. Ezell tertawa kecil karena candaan Gyna, wanita ini teman sekelasnya. Orang yang cukup membantunya dalam belajar di kelas. "Jangan jatuh cinta padaku. Hatiku sudah dimiliki seseorang." "Aih, aku patah hati." "Tidak berubah sama sekali." Ezell mencibir Gyna. "Apa yang kau lakukan disini? Seingatku kau pindah ke Hungary." "Aku ada seminar disini. Aku sudah berencana mengu