Beberapa minggu telah berlalu, tidak ada yang berubah dari kehidupan Yogi dan Yura. Mereka tetap harmonis seperti sebelumnya. Bedanya, hanya Nathan yang bertambah cerewet setiap saat. Bocah itu terlalu aktif hingga membuat Yura kuwalahan. Setiap penyakit sudah pasti ada obatnya. Yogi lambat laun juga sembuh dengan terapi yang dia lakukan rutin. Namun, apa yang mereka harapkan sampai saat ini juga tak kunjung dapat. Yogi mengelus lembut perut istrinya. Istrinya baru saja tidur karena baru menyelesaikan percintaan panas mereka. Yogi mengambil tisu basah untuk membersihkan perut istrinya, sebelum dia ikut berbaring untuk tidur. “Aku sayang kamu!” bisik Yogi mengecup pelipis sang istri. Yogi tidak akan pernah Lelah mengatakan kata cinta untuk istrinya. Meskipun istrinya bilang bosan de

