"Kamu sayang sama aku gak, ma?" tanya Yogi mendekap Yura dari belakang dengan penuh sayang. Tadi, Yogi bergeser posisi, dia bersender di ranjang, sedangkan Yura dia pangku dengan mesra. "Sayang banget malah, mas." jawab Yura memainkan jari besar suaminya. "Aku gak tau sudah bisa membahagiakan kamu apa belum," ucap Yogi menghela nafasnya. "Kamu sudah bahagiain aku kok, mas." "Jangan bohong, Yura!' Yogi berucap sembari mencium kepala Yura dengan sayang. "Kenapa aku bohong? dulu sebelum nikah, aku selalu merasa sendiri. Saat ada masalah pun, aku selalu memendamnya, tapi saat aku punya kamu, aku merasa ada yang menjagaku. Aku juga bisa bergantung sama kamu. Aku wanita miskin yang beruntung kamu nikahi." "Jangan bilang begitu! aku juga beruntung bisa menikah kamu. Wanita yang hatinya san

