“Siapa yang ngajarin nakal?” tanya Yogi dengan tajam. Nathan menggelengkan kepalanya. Yura ingin melindungi anaknya, tapi suara Yogi yang mengintruksi membuatnya menghentikan langkahnya. “Jangan terus dibela, Yura! Nathan harus tau mana yang salah mana yang benar.” Nathan mencebikkan bibirnya saat papanya berkata demikian. Bocah itu sama sekali tidak ada takut-takutnya. Yang Nathan takutkan hanya satu, yaitu kemarahan mamanya. Kalau marah, mamanya selalu mengatakan akan mencari anak baru yang tidak nakal. “Nathan!” panggil Yogi. “Apa, pa?” “Kenapa pakai handsaplash kayak gitu?” “Ini kelen, pa. Aku jadi kayak pleman kan?” Nathan bertanya balik. Dia pernah melihat preman sekolah memakai handsaplas, entah di sinetron apa Nathan juga lupa. “Tidak ada yang Namanya preman pakai handsaplas

