Kehamilan Yura membuat sikap Yogi makin protektif dengan segala tingkah istrinya. Walau hamil, Yura sama sekali tidak mau diam. Tetap membantu memasak dan melakukan aktivitas lainnya. Namun walau begitu, bukan Yura yang ngidam dan pengen aneh-aneh, tapi malah dirinya. Yogi tidak bisa menahan gejolak kalau sedang menginginkan sesuatu. Seperti saat ini, dia baru saja pulang ke kantor. Dia ingin makan soup durian dan merengek seperti bayi kepada istrinya. “Sayang, aku mau makan soup durian!” rengek Yogi menduselkan kepalanya di leher sang istri. “Mas, ini bukan musim durian, kemana aku mau mencarinya coba?” tanya Yura jengah. “Tapi aku gak mau tau, aku maunya soup durian sekarang!” kekeuh Yogi masih terus merengek. “Kamu kenapa makin banyak tingkah sih, mas? Heran deh.” Kesal Yura. “Ini

