72. Rahasia yang terkuak

1120 Kata

Nathan menuju kamar mandi seorang diri, bocah itu membasuh luka-lukanya denga air dingin. Perih tapi dia tahan. Mau menangis, tapi tidak ada mama atau papanya yang akan memanjakannya. Entah ngapain kedua orang tuanya di kamar sampai pintunya dikunci. Nathan memutar kran air dan mendorong bak mandinya agar terisi. Sebenarnya ia mau memakai air hangat agar tangannya tidak perih, tapi apa daya kalau dia tidak sampi untuk menyalakan shower air hangat. Nathan mandi dengan menahan ringisan di luka-lukanya. Seketika, sekelebat omongan Fero langsung meracuni otaknya. Nathan menggeleng keras. “Mama papa menyayangiku.” Teguh Nathan dalam hati. Selesai mandi, dengan masih bertelanjang, Nathan mengetuk kembali kamar mamanya. “Mama!” teriak Nathan. “Papa!” Yogi yang sudah bangun, langsung melompa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN