“Mohon maaf,” kata seorang wanita yang berada di belakang meja resepsionis. “Pasien atas nama tersebut, hanya bisa ditemui oleh keluarganya saja. Dan saat ini ruangan pasien juga dijaga karena permintaan keluarga.” Qai melihat sang istri seraya mengangkat kedua bahunya. “Mereka gak mau ditemui.” Thea berdecak menatap Qai yang sedari awal memang tidak tertarik untuk menjenguk Lingga sama sekali. Ia lalu beralih memandang wanita yang berada di balik meja resepsionis sebentar, untuk mengucapkan terima kasih. Mengajak Qai menjauh dari meja resepsionis, Thea kemudian menatap Dandi yang hanya diam sembari melihat beberapa hal di sekelilingnya. “Telepon Hera,” titah Thea kepada Qai. “Bilang kalau kita ada di lobi rumah sakit dan gak bisa masuk.” “Biar aku yang telpon,” sambar Dandi secepat ki

