Mendoakan

1008 Kata

“Kamu gak punya nomor keluarganya yang di Malang, Beb?” Thea meletakkan dua gelas cokelat hangat di atas meja kerja Qai, lalu menjatuhkan diri di atas pangkuan sang suami. Ikut membuka dan membaca salah satu buku catatan milik Rumi yang penuh dengan informasi di Glory. Qai menggeleng. Meletakkan buku yang sedang dibacanya di atas meja. Ia lantas melingkarkan tangannya di tubuh Thea, dan mendaratkan satu kecupan hangat pada sudut pundak sang istri yang terbuka. “Aku, tadi sempat ke kosannya, tapi kata anak-anak sana, Rumi sudah lama gak ngekos lagi di situ,” papar Qai lalu meletakkan satu tangannya di atas paha Thea yang terbuka. Daster mini bertali satu itu, sungguh membuat Qai ingin menerkam Thea saat ini juga. Hanya saja, istrinya itu tengah mendapatkan tamu bulanannya kembali, maka Q

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN