“Dan kenapa kamu datang ke sini, Ra?” tanya Alpha membukakan pintu apartemennya bagi Hera. Belum ada sepuluh menit Alpha masuk ke dalam unitnya setelah pergi dari rumah, ternyata ada Hera yang datang ke apartemen untuk menemuinya. “Aku mau ngomong, Mas,” ujar Hera langsung merangsek masuk ke dalam unit milik Alpha dengan cepat. Ia duduk di salah satu sofa, selagi menunggu sang kakak yang tampak ogah-ogahan ketika di temui saat ini. “Mau ngomong apa?” Alpha menghempaskan tubuhnya di sofa panjang lalu berbaring di sana. Menyatukan kedua telapak tanganya di belakang kepala, sambil menatap Hera. “Papa, oma, perusahaan, mas Qai, semuanya,” hela Hera menyandarkan tubuhnya dengan mengangkat kedua kaki ke atas meja persegi yang ada di depan. Kepala Hera terlampau penat dan tidak mampu memikirka

