Sebelum pulang ke rumah, seperti biasa Thea akan selalu mampir ke lantai atas untuk menghampiri Qai terlebih dahulu di ruangannya. Karena kantor mereka kini berada di gedung yang sama, yakni gedung perkantoran milik Thea, maka pertemuan mereka selalu saja terjalin intens setiap harinya. Baik itu di rumah, maupun di kantor seperti saat ini, walaupun apa yang dikerjakan keduanya sangatlah jauh berbeda. Thea mengetuk pintu ruang Qai yang dibiarkan terbuka, lalu masuk ke dalam dan menutup pintu. Sedikit berlari kecil dengan ringisan lebar ketika ia menghampiri Qai yang masih duduk di kursi kebesarannya. Thea langsung menjatuhkan tubuhnya pada pangkuan Qai lalu memeluknya. Qai yang sudah hapal dengan sikap Thea itu, hanya bisa pasrah dan dengan senang hati jika diperlakukan seperti ini dengan

