Ch-52 Autopsi-1

1482 Kata

Malam semakin dingin, Nyai Ratih menunduk sambil memeluk tongkatnya. Kedua mata wanita renta tersebut tengah terpejam rapat. Galih tersenyum lalu menoleh ke arahnya. “Jangan menertawakanku, kamu senang melihatku tampil jelek begini?” Ucap wanita itu padanya. Nyai Ratih menghela napas panjang, wanita itu menatap langit malam di atas kepala mereka berdua. “Dulu kami pernah bersama-sama, menatap langit seperti saat ini seperti aku melihat langit bersama denganmu. Wangsa, tidak pernah meninggalkanku. Aku yang salah, aku yang pergi ketika mendengar perjodohan itu. Jika aku mengungkapkan perasaanku padanya, mungkin dia bisa mempertimbangkannya. Menjadikan diriku yang ke dua setelah istrinya. Aku terlanjur masuk ke jalan berbeda.” Galih mengerti ucapan Nyai Ratih, dia tahu sebuah kebenaran bah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN