Ch-80 Penghapus Jejak Hitam

1974 Kata

Galih mendahului mereka menuju ke arah paviliun. Seno, Arya, Meila mengekor Galih. Tiga orang itu segera mengambil tangan Ki Raksa dan juga Ki Sarwo. Arsinta dibantu tiga pelayan padepokan menyiapkan beberapa camilan dan minuman di atas meja. “Mbak, Meila bantu.” Tawar adik bungsu Galih, Melia mengambil nampan dari genggaman tangan Arsinta. Arsinta menganggukkan kepalanya, wanita itu menyerahkan nampannya pada Meila lalu mengambil hidangan dari nampan dan meletakkan di meja. Arsinta segera duduk di sebelah Galih, sementara Meila membawa nampan kosong ke dapur padepokan. Regar naik ke paviliun sambil menggendong Aji, pria itu segera menyapa Ki Raksa dan juga Ki Sarwo. “Bagaimana kabarmu selama ini? Kota baik-baik saja kan?” Tanya Ki Sarwo pada Regar lantaran tidak ada yang terucap dar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN