Ch-81 Kegelapan Di Desa Gumalagemeng

1782 Kata

“Ya, Nyai Ratih memang menunggumu keluar dari padepokan macan putih. Wanita itu ingin menghapus keturunan dari Kakekku karena anak di dalam kandunganmu akan menyebabkan masalah besar baginya.” Ucapnya dengan tatapan mata serius. Arsinta seolah tahu apa yang dia pikirkan, wanita itu segera mengambil telapak tangan Galih dan menggenggamnya dengan erat. “Kamu tenang saja, aku tidak akan pernah meninggalkan padepokan lagi.” “Ya, kamu harus berjanji padaku untuk tetap tinggal di sini, apapun yang terjadi, Arsinta! Aku tidak ingin Nyai Ratih sampai mengambil kesempatan untuk mencelakaimu.” Ucapnya lagi. “Aku akan meninggalkan Macan Putih di sini, biarkan dia menjagamu.” Arsinta menggelengkan kepalanya. “Tidak! Jangan! Di sini sudah ada Kakek Sarwo, juga ada Kakek Raksa. Biarkan Macan Puti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN